Social Icons

Pages

Minggu, 03 Juni 2012

Buku Barcelona Jilid VI

Awal Mula Karier Pep Guardiola Sebelum Ambil Alih Kursi Pelatih Kepala Di Camp Nou

Ketika Pep Guardiola naik daun sebagai pelatih miskin pengalaman tetapi dengan ide-ide segar sehingga dipercaya menangani Barcelona.

Pep Guardiola - Despedida del FC Barcelona
Getty Images
Bagian keenam dari buku Graham Hunter, "Barca: The Making Of The Greatest Team In The World" menceritakan tentang munculnya pelatih muda bernama Pep Guardiola yang sudah unjuk gigi ketika ditugaskan menangani tim Barcelona B.

Ketika pemilihan presiden Barcelona berlangsung pada 2003, salah satu pesaing Joan Laporta, Luis Bassat, mempunyai intuisi terhadap Pep Guardiola.

Bassat sudah dapat mengindentifikasi Pep sebagai entrenador klub Catalan tersebut ketika dia masih bermain dengan AS Roma. Sang kandidat presiden FC Barcelona menginginkannya menjadi pelatih, padahal usianya baru menginjak angka ke-32.

Bassat mengenang, "Ketika hendak mencalonkan diri sebagai presiden pada 2003, saya pergi ke Roma untuk menjalin kesepakatan dengan Pep. Selain mencintai Barca, Pep pandai dan akan bekerja keras untuk klub. Kami berbicara selama enam jam dan ia meyakinkan saya bahwa dia belum panas menjadi seorang pelatih. Ditambah lagi dia tidak memiliki lisensi pelatih pada saat itu.

"Jadi, saya berubah pikiran dan memutuskan untuk menjadikannya sebagai direktur sepak bola masa depan saya. Dia akan menjadi brilian, sama halnya dengan menjadi pelatih brilian seperti sekarang ini.

"Namun pada saat pemilihan Bassat hanya menempati posisi kedua. Sementara, Guardiola memutuskan pensiun serta mempersiapkan masa depan. Akhirnya, dia mengantungi sertifikat kepelatihan dan segera ditunjuk menjadi pelatih Barcelona B.



Simbol Catalan | Pep Guardiola dikagumi di Barcelona

Memasuki Juni 2007, Laporta, Johan Cruyff, direktur sepak bola Txiki Begiristain , dan anggota direksi Evarist Murtra memutuskan mengangkat Guardiola untuk menggantikan posisi Frank Rijkaard yang mengalami periode buruk pada masa itu.
Meskipun belum berpengalaman, Pep memiliki aura pemimpin yang segar, ambisius, dan lapar akan kemenangan. Saat diperkenalkan sebagai pelatih Barca B, dia mengatakan, "Saya sudah tidak lagi menjadi pemain. Sebagai pelatih saya bukan siapa-siapa dan memulai karier dari nol. Hanya kemenangan yang akan membangun kredibilitas saya sebagai seorang pelatih, itu satu-satunya cara saya untuk tumbuh sebagai pelatih."
"Prioritas di sini adalah untuk terus memproduksi pemain kelas satu. Saya memiliki target untuk mempromosikan Barca B ke level kompetisi yang lebih baik, jika tidak melampaui target tersebut saya tidak akan melanjutkan karier kepelatihan saya di sini."
"Saya tidak punya tawaran lain dan untuk itu saya harus berterima kasih kepada Barca, karena jika mereka tidak datang mencari saya, saya akan duduk santai di rumah. Hal pertama yang saya ingin lakukan adalah mengirimkan kebanggaan dan kehormatan supaya saya merasa dilibatkan dengan klub ini lagi. Saya tidak melihat ini sebagai pekerjaan di divisi tiga, tetapi bekerja untuk Barca B. Para pemain seharusnya tidak berpikir mereka bermain di divisi tiga, tetapi harus termotivasi menembus tim utama Barca."

Saat diperkenalkan sebagai pelatih Barcelona B, Guardiola mengatakan: Hanya kemenangan yang akan membangun kredibilitas saya sebagai seorang pelatih, itu satu-satunya cara saya untuk tumbuh sebagai pelatih

Laporta tak ketinggalan memuji, "Kita bisa merasakan, Pep mungkin bersedia melatih Barca B tanpa menerima gaji."
Ada momen menarik terjadi pada pertandingan kandang pertama Barca B di Mini Estadi, yang berjarak 100 meter dari Camp Nou dengan kapasitas 15.000 kursi. Pemain terlihat antusias mencoba menjalankan instruksi Guardiola di pinggir lapangan dengan suara yang terdengar agak lantang, "Aku tidak ingin kalian semua berusaha menggiring bola seperti Leo Messi - oper, oper, dan oper lagi. Mengoper dengan tepat, bergerak dengan baik, oper lagi, oper, oper, dan oper."
"Saya ingin setiap gerakan harus cerdas, setiap umpan juga akurat. Itulah yang membuat perbedaan dengan tim yang lain, selain itu saya tidak ingin lihat."
Kebanyakan permainan Barcelona sekarang sebenarnya dapat kita nikmati dengan tiket yang lebih murah saat Pep masih melatih Barca B. Full-back menjadi bek sayap, pemain berlari memotong ke dalam sehingga tim memiliki lima penyerang ketika bek sayap melakukan over-lapping. Sergio Busquets mengemban peran sebagai pemain poros dan kerap membantu lini belakang ketika formasi awal 4-3-3 berubah menjadi 3-4-3. Penyerang tengah dan dua pemain dalam (gelandang kanan dan kiri) akan menekan jika lawan mencoba membangun serangan dari lini belakang.

Oper, oper, dan oper lagi. Mengoper dengan tepat, bergerak dengan baik, oper lagi, oper, oper, dan oper

Barca B tak terkalahkan dalam 21 pertandingan di kandang dan menjuarai divisi tiga. Metode lain yang digunakan Pep adalah video motivasi, yang belakangan terkenal dilakukannya menjelang final Liga Champions 2009 di Roma. Lima belas menit sebelum pertandingan play-off melawan Barbastro dimulai, Guardiola menunjukkan video seorang ayah 60 tahun dan putranya yang menderita cerebral palsy atau kelumpuhan otak. Mereka bersama-sama mengikuti sebuah kontes Ironman. Dalam film tersebut, sang ayah harus menggendong anaknya. Beberapa pemain mengakui mereka bermain dengan penuh semangat sambil meneteskan air mata setelah menyaksikan video itu. Sepuluh ribu fans di Estadi Mini kemudian menyaksikan gol Victor Vazquez berhasil mengembalikan Barcelona promosi ke divisi Segunda B.
Pada saat itu lah, Guardiola mulai digadang-gadang untuk menggantikan Rijkaard pada musim berikutnya. Keberhasilan itu merupakan sinyal yang sangat jelas untuk melaju kencang di awal karier kepelatihannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar